Howdyyyyy your Sunday guys? Is it fun? I hope so :)

Alhamdulillah.. malam yang aku tunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Sebagai kelanjutan cerita dari "December 14th" ngga perlu aku jelasin lagi tentang makna tanggal itu. Bagiku dan Reza, mungkin tanggal itu sama pentingnya kayak hari jadi kita. Pukul setengah 8 malam Reza njemput aku dirumah dan walo hujan rintik-rintik, kita tetep pergi ke Sutos. Nyampe disana, ternyata rame juga. Mungkin karena ada nonton bareng sepakbola Indo vs Filipina. Well kami berdua langsung menuju destinasi utama, Starbucks. Reza memesan Hazelnut Latte dan aku Iced Signature Chocolate.

Kami duduk di sofa, yang tepat diatas Tator Cafe. Dari atas, kami berdua melihat serunya pertandingan sepakbola dan euforia para pendukung Indonesia tentunya. Ternyata diantara banyak orang, terselip satu orang yang mukanya cukup familiar. Aku sempat berpikir, siapa lelaki itu. Setelah ingat, ternyata dia adalah penyanyi Rio Febrian. Hahahaha surprise juga ngeliat artis dikerumunan banyak orang yang tegang melihat pertandingan dan ngga jarang terdengar umpatan khas Surabaya dari banyak orang saat melihat pertandingan :))
Karena suasana yang kurang 'kondusif' untuk menembak, maka Reza memintaku untuk bersabar menunggu sampai pertandingan usai. Sambil menunggu kami melihat pertandingan itu juga, malahan sampai ikutan tegang menanti hasil akhirnya. Sampai akhirnya pertandingan tersebut dimenangkan oleh Indonesia dengan skor 1-0 atas Filipina sehingga Indonesia maju ke babak final.

Back to the main topic..
Setelah suasana cukup tenang, Reza, dengan malu-malu, mengeluarkan belasan lembar kertas dan mulai menyetel mp3 dari handphonenya. Terdengar suara piano mengalun, aku tau lagu itu! Itu lagu If I Ain't Got You namun bukan versi Alicia Keys, ini versi Maroon 5. Perlahan ia membuka lembar demi lembar kertas itu untuk kubaca. Ya Allah, lagi-lagi aku tersentuh seperti tahun 2008 dan 2009, terharu (err sepertinya akan selalu begitu) dan melting ting ting kayak ice cream leleh kena panas matahari. Ngga tau deh gimana perubahan mukaku yang kayaknya jadi merah karena salting dan mataku yang berkaca-kaca menahan haru (oke guys, mungkin kalo baca ini, aku bakalan terdenger lebay, tapi trust me, you'll feel the same just like me if you're in the real situation). Lagu belum sampai selesai, tapi kertas itu udah semuanya kebaca. Dan the most touching part adalah kata-kata ini "..and will exist until we like this.. (dikertas selanjutnya ada gambar Ibu Ainun dan Bapak B.J Habibie)." Aduh suer deh, rasanya pengen meledak aja. Ngeliat tatap matanya, deg-degan nih jantung kayak mau copot. And yes, he had win over my heart for the third times ♡

Setelah 'acara menembak' itu usai, kami berdua ngga langsung pulang melainkan ber-curhat-ria dan cerita-cerita tentang pengetahuan umum. Pertamanya, dia yang bercerita panjang lebar tentang keluarganya lalu gantian aku. Aku sempat menangis, karena ada masa lalu yang sampai sekarang masih membekas diingatanku. But luckily I have him! Dia dengan sabar mendengarkan dan memberikan pendapatnya. That's why I loved him so much, he always understand when the others don't. Setelah puas curhat, dia bercerita banyak mulai dari Jerman, AK-47, The 9 Unknown Men bahkan tentang kapal Dewaruci. Ini juga salah satu kelebihan yang aku suka dari dia. Dia berwawasan luas, ngga seperti kebanyakan cowok yang ogah cari-cari fakta menarik. Kalau ngobrol sama dia, nyambung banget. And that's one of many reasons why I adore him that much ♡
Well.. I really had a wonderful evening with him. And I'm so grateful for it :) I love you, R

"You are my life. You're the only thing it would hurt to lose."
- Stephenie Meyer

xoxo, happynight people!

2 Responses so far.

  1. Nadhimon says:

    BAGUUUUUUUUUUUUUSSS!!!!

Leave a Reply